![]() |
| Dokumentasi foto tim Pengabdian Fakultas Kesehatan Umuslim menyerahkan bantuan alat posyandu di desa terdampak banjir. |
Bantuan yang diberikan berupa peralatan kesehatan penunjang pelayanan Posyandu, antara lain tensimeter, stetoskop, Doppler, timbangan bayi dan dewasa, alat pengukur tinggi badan, pita LILA, pita ukur, termometer, perangkat pemeriksaan laboratorium sederhana, serta kartu bantu Posyandu. Peralatan ini diharapkan dapat mengaktifkan kembali layanan kesehatan ibu dan anak yang sempat terhenti akibat bencana.
Ketua Tim Pengabdian Fakultas Kesehatan Umuslim, Siti Rahmah, M.Kes, mengatakan bantuan tersebut difokuskan untuk memastikan pelayanan Posyandu di desa terdampak dapat kembali berjalan secara optimal, terutama menjelang pelaksanaan Posyandu pada Januari 2026.
“Posyandu merupakan layanan kesehatan paling dekat dengan masyarakat. Dalam situasi pascabanjir, keberadaan alat yang memadai menjadi kebutuhan mendesak agar pelayanan ibu dan anak tetap terjaga,” kata Siti Rahmah di sela-sela kegiatan.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh tim pengabdian yang terdiri atas Nuraina, M.Keb dan Herrywati Tambunan, MKM. Bantuan diterima langsung oleh Geuchik Desa Lueng Danen, Taufikqurahman, ST, dan Geuchik Desa Teupin Raya, Shahrul Fuadi, S.Kom, dengan disaksikan bidan desa serta kader Posyandu setempat.
Bidan desa dan kader Posyandu menyambut positif bantuan tersebut. Mereka menilai peralatan yang diberikan sangat membantu kelangsungan layanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi ibu hamil, balita, dan remaja, di tengah keterbatasan fasilitas pascabanjir.
Kepala Puskesmas Peusangan Siblah Krueng, dr. Darmawati, berharap bantuan serupa dapat diperluas ke desa-desa terdampak lainnya. Menurut dia, masih terdapat sedikitnya sembilan desa di wilayah tersebut yang membutuhkan dukungan peralatan Posyandu agar layanan kesehatan dasar dapat kembali normal.
Sementara itu, para geuchik penerima bantuan menyampaikan apresiasi kepada Universitas Almuslim Bireuen atas kepedulian terhadap masyarakat desa yang sempat terisolasi akibat banjir. Mereka menilai keterlibatan perguruan tinggi dalam masa pemulihan bencana sangat membantu percepatan pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan.
Melalui kegiatan pengabdian ini, Universitas Almuslim menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi masyarakat terdampak bencana, tidak hanya melalui bantuan darurat, tetapi juga dengan memperkuat layanan kesehatan dasar sebagai bagian dari pemulihan jangka menengah pascabanjir.

