Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Setelah Tinjau Langsung Lokasi Banjir, Kepala BNPB Sampaikan Permintaan Maaf

Senin, 01 Desember 2025 | 14:43 WIB Last Updated 2025-12-01T07:43:19Z

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.

 

Detikacehnews.id | Sumatera Utara - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengaku terkejut melihat langsung besarnya dampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Hal itu ia sampaikan saat meninjau Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Minggu (30/11/2025).


Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto meminta maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan karena tidak menyangka skala kerusakan dan dampaknya begitu besar.
Saya tak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Bukan berarti kami tak peduli,” ujarnya di hadapan jajaran pemerintah daerah dan warga setempat.


Ia menegaskan bahwa BNPB hadir di Tapanuli Selatan untuk memberikan bantuan, melakukan pendataan, serta mempercepat penanganan darurat bersama pemerintah daerah dan unsur terkait. Menurutnya, kehadiran BNPB di lapangan merupakan komitmen pemerintah pusat dalam memastikan masyarakat tertolong dan kebutuhan mendesak segera terpenuhi.


Dalam kunjungan sebelumnya pada Jumat (28/11/2025), Kepala BNPB menjelaskan alasan pemerintah belum menetapkan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional. Menurut Suharyanto, status bencana masih berada pada tingkat provinsi karena beberapa indikator penetapan belum terpenuhi.


Memang kemarin kelihatannya mencekam karena berseliweran di media sosial, tetapi begitu kami tiba langsung di lokasi, banyak daerah yang sudah tidak hujan. Yang paling serius memang Tapanuli Tengah, tetapi wilayah lain relatif membaik,” jelasnya.


Ia menambahkan, penetapan bencana nasional harus melalui kajian mendalam, termasuk kemampuan daerah dalam menangani kondisi darurat. Meski begitu, Suharyanto menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap memberikan dukungan penuh, baik berupa logistik, personel, maupun alat berat sesuai kebutuhan masing-masing daerah.


BNPB bersama BPBD provinsi dan kabupaten/kota saat ini memfokuskan langkah pada evakuasi warga terdampak, distribusi bantuan logistik, pemulihan akses yang terputus, serta pendataan rumah dan fasilitas umum yang rusak. Kondisi geografis yang menantang, curah hujan ekstrem, dan meluapnya beberapa sungai besar disebut menjadi pemicu utama banjir dan longsor di berbagai wilayah Sumatera dalam sepekan terakhir.


Suharyanto berharap seluruh pihak dapat bersinergi dalam upaya penanganan, mengutamakan keselamatan warga, dan mempercepat pemulihan situasi. Ia juga meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan susulan mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih berlanjut.


Bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten di Sumatera Utara, termasuk Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, telah menyebabkan kerusakan rumah, fasilitas umum, serta mengganggu aktivitas masyarakat. Hingga kini, pendataan korban dan kerugian masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.