![]() |
| Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd |
Detikacehnews.id | Bireuen – Bencana banjir dahsyat yang melanda Kabupaten Bireuen pada penghujung November tidak hanya menelan ribuan rumah warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas pendidikan pada jenjang SMA, SMK, dan SLB. Sejumlah sekolah terkubur lumpur tebal, sementara sebagian lainnya masih terisolir dan belum dapat dikunjungi.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., pada Senin (1/12/2025) menjelaskan bahwa hampir seluruh sekolah telah ditinjau, kecuali yang berada di kawasan terputus akses seperti Kutablang, Gandapura, Makmur, dan Peusangan Siblah Krueng.
“Alhamdulillah, kami sudah berkunjung hampir ke seluruh sekolah. Hanya beberapa wilayah yang belum bisa kami akses karena masih terisolir. Kondisi di lapangan sangat berat, terutama pada sekolah-sekolah yang tertutup lumpur tebal,” ujarnya.
Ada sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan paling serius, dengan kondisi ruang belajar dan halaman penuh lumpur tebal. Pembersihan di lokasi tersebut hanya dapat dilakukan dengan alat berat. Sekolah yang masuk kategori ini adalah:
- SMK Negeri 1 Peusangan
- SMA Negeri 1 Peusangan
- SMA Negeri 2 Peusangan
- SMAS Nurul Islam
- SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng
- SMA Negeri 1 Peusangan Selatan
- SMA IT Baitul Ihsan Al-Hanafia
- SMAIS Ihdal Ulum Al-Aziziyah
“Tanpa alat berat, pembersihan tidak mungkin dilakukan. Lumpur sudah mengeras dan tingginya luar biasa,” jelasnya.
Sementara itu, ada pula sekolah yang masih dapat dibersihkan dengan tenaga manual dan peralatan sederhana seperti pompa air. Sekolah tersebut meliputi:
- SMA Negeri 3 Peusangan
- SMA Negeri 1 Jeunieb
- SMK-PP Negeri Bireuen
- SMK Harapan Ummat
- SMK Negeri 1 Jeunieb
- SMK Kesehatan Muhammadiyah
- SMK Negeri 1 Jeumpa
- SMA Negeri 1 Peulimbang
“Hari ini kita sudah memulai gotong royong. Lumpur tidak terlalu tebal, jadi masih bisa ditangani secara bergilir oleh guru, siswa, dan warga,” tambahnya.
Beberapa sekolah dilaporkan tidak mengalami kerusakan berarti, di antaranya:
- SMA Negeri 2 Bireuen
- SMA Negeri 3 Bireuen
- SMA Negeri 1 Peudada
- SLBN Bireuen
- SLB Vokasional Muhammadiyah
- SMK Negeri 1 Bireuen
- SMA Negeri 1 Kuala
- SMA Negeri 3 Samalanga
- SMA Negeri 1 Kutablang
Karena kondisi sekolah yang masih kotor dan rusak, serta banyaknya guru dan siswa yang juga menjadi korban banjir, Kacabdin menetapkan masa libur sekolah mulai 1 hingga 6 Desember 2025.
“Sekolah kita liburkan mengingat kondisi belum memungkinkan. Sebagian guru dan siswa terkena dampak banjir, dan kita harus memberi waktu untuk pemulihan mereka,” tegasnya.
Dalam rangka memastikan keamanan dan kondisi seluruh warga sekolah, Kacabdin juga menginstruksikan para kepala sekolah untuk terus memantau situasi di sekolah masing-masing, termasuk perkembangan kondisi guru dan siswanya.
“Kepala sekolah harus terus mengikuti perkembangan di lapangan, baik kondisi fisik sekolah maupun kondisi guru dan siswa. Kita ingin memastikan semuanya aman dan tertangani dengan baik,” katanya.
Instruksi ini sudah disampaikan sejak banjir mulai meluas pada 26 November 2025, ketika ia menegaskan bahwa, “Bireuen sudah banjir mulai dari Samalanga hingga Makmur, maka sekolah diliburkan sementara. Kepala sekolah harus memantau perkembangan banjir di sekolahnya.”
Kacabdin berharap Pemerintah Kabupaten Bireuen segera menurunkan alat berat untuk mempercepat pembersihan di sekolah-sekolah yang paling parah terdampak.
“Jika alat berat segera dikerahkan, proses pemulihan dapat lebih cepat. Sekolah yang lumpurnya tebal tidak mungkin dibersihkan secara manual,” tutupnya.
