Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Universitas Almuslim Lanjutkan Pendidikan Darurat bagi Anak Pengungsi di Desa Samuti Aman

Senin, 22 Desember 2025 | 22:08 WIB Last Updated 2025-12-22T15:08:06Z

Dokumentasi foto kegiatan pelaksanaan Pendidikan Darurat oleh Tim PkM Universitas Almuslim bagi anak-anak pengungsi di desa Samuti Aman, Kecamatan Samuti.

 
Detikacehnews.id | Bireuen – Universitas Almuslim kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang responsif terhadap persoalan kemanusiaan melalui pelaksanaan Program Pendidikan Darurat bagi anak-anak pengungsi terdampak banjir bandang hidrometeorologi di Kabupaten Bireuen. Setelah sebelumnya menjangkau Desa Raya Dagang dan Desa Blang Mee, Desa Samuti Aman, Kecamatan Samuti, menjadi lokasi ketiga implementasi Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Pendidikan Darurat Universitas Almuslim.


Kegiatan yang berlangsung pada Senin (22/12) tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Tim PkM Pendidikan Darurat Universitas Almuslim, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., bersama tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa lintas program studi. Kehadiran tim PkM disambut hangat oleh aparatur desa, masyarakat setempat, serta anak-anak pengungsi yang selama beberapa waktu terakhir kehilangan akses terhadap layanan pendidikan formal akibat bencana.


Pelaksanaan pendidikan darurat ini merupakan respons atas dampak banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen pada November lalu. Bencana hidrometeorologi tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga mengalami kerusakan berat hingga hanyut, sementara berbagai fasilitas umum, termasuk sekolah, terendam lumpur dan tidak dapat difungsikan. Kondisi ini menyebabkan terhentinya proses belajar mengajar dan memaksa anak-anak menghabiskan waktu di lokasi pengungsian tanpa kepastian kelanjutan pendidikan.


Dalam situasi darurat tersebut, kehadiran Universitas Almuslim melalui program pendidikan darurat menjadi solusi atas kebutuhan mendesak masyarakat, khususnya dalam menjamin pemenuhan hak dasar anak untuk tetap memperoleh pendidikan yang layak. Program ini dirancang tidak hanya sebagai upaya menjaga keberlangsungan proses belajar, tetapi juga sebagai bagian dari pemulihan sosial dan psikologis anak-anak pascabencana.


Pada kegiatan di Desa Samuti Aman, tim PkM Universitas Almuslim menyerahkan berbagai sarana pendukung pembelajaran, antara lain meja lipat, tas sekolah, alat tulis, sepatu boots, serta tikar besar yang digunakan sebagai alas belajar. Selain itu, disediakan pula tenda belajar sebagai ruang alternatif pembelajaran, tablet sebagai sarana pendukung pembelajaran berbasis digital, serta genset untuk menjamin ketersediaan listrik dan penerangan, terutama pada sore hingga malam hari.


Seluruh fasilitas tersebut dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan adaptif terhadap keterbatasan ruang di lokasi pengungsian. Dengan pendekatan tersebut, anak-anak pengungsi tetap dapat mengikuti kegiatan belajar secara terstruktur, sekaligus merasakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan meskipun berada dalam kondisi krisis.


Program Pendidikan Darurat Universitas Almuslim merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang akan terus dilaksanakan hingga akhir Desember. Seluruh kegiatan ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan pendidikan anak-anak di wilayah terdampak bencana.


Geuchik Desa Samuti Aman, Muhammad Wali, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan oleh Universitas Almuslim. Ia menilai kehadiran tim PkM memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi masyarakat desa secara keseluruhan.


Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan Universitas Almuslim. Anak-anak di desa kami sangat membutuhkan dukungan agar tetap bisa belajar meskipun berada dalam kondisi darurat. Kehadiran tim PkM ini menjadi penyemangat dan harapan baru bagi masyarakat,” ujar Muhammad Wali.


Sementara itu, Ketua Tim PkM Pendidikan Darurat Universitas Almuslim, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak fundamental setiap anak yang tidak boleh terhenti oleh kondisi apa pun, termasuk bencana alam.


Kami hadir untuk memastikan bahwa anak-anak tetap memiliki ruang belajar, meskipun berada dalam keterbatasan. Pendidikan darurat bukan semata tentang penyediaan fasilitas, tetapi juga tentang menjaga semangat belajar, membangun rasa percaya diri, serta menanamkan harapan akan masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.


Lebih lanjut, Dr. Silvi menjelaskan bahwa pendekatan pendidikan darurat yang diterapkan Universitas Almuslim tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikososial anak. Melalui aktivitas belajar yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak diharapkan mampu mengurangi tekanan psikologis akibat bencana, sekaligus kembali merasakan rutinitas positif dalam kehidupan sehari-hari.


Program di Desa Samuti Aman menjadi kelanjutan dari kegiatan serupa yang sebelumnya dilaksanakan di Desa Raya Dagang dan Desa Blang Mee. Di kedua desa tersebut, tim PkM Universitas Almuslim juga memberikan bantuan sarana belajar serta pendampingan intensif kepada anak-anak pengungsi. Konsistensi pelaksanaan program ini mencerminkan komitmen Universitas Almuslim dalam menjadikan pendidikan darurat sebagai salah satu pilar utama pemulihan pascabencana.


Dalam konteks Kabupaten Bireuen, pendidikan darurat memiliki peran strategis sebagai jembatan yang menjaga kesinambungan proses belajar anak-anak di tengah situasi krisis. Melalui program ini, Universitas Almuslim berharap anak-anak pengungsi tetap memiliki akses pendidikan yang layak, sekaligus menumbuhkan optimisme, ketahanan diri, dan semangat untuk bangkit dari dampak bencana.


Kami ingin anak-anak tetap merasa bahwa mereka tidak sendirian. Ada banyak pihak yang peduli dan siap mendukung mereka. Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan, dan kami berkomitmen untuk menjaga jembatan itu tetap kokoh,” tutup Dr. Silvi.


Pelaksanaan Pendidikan Darurat di Desa Samuti Aman menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai agen kemanusiaan yang hadir langsung di tengah masyarakat. Dengan dukungan Kemdiktisaintek, Universitas Almuslim terus menyalakan harapan dan memastikan bahwa hak anak untuk memperoleh pendidikan tetap terjaga, bahkan di tengah kondisi darurat akibat bencana alam.