Foto Mahasiswa KKM Universitas Almuslim bersama pekerja saat mengunjungi pembuatan kerupuk Melati Sari di Takengon.
Detikacehnews.id | Takengon - Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Almuslim mengunjungi Pabrik Pembuatan Kerupuk Melati Sari di desa Nunang Antara, Takengon pada 20 Febuari 2024.
Kegiatan kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung produksi kerupuk yang sudah berjalan selama puluhan tahun.
Ditengah pesatnya perkembangan ekonomi di perkotaan, penting untuk tidak melupakan potensi ekonomi yang ada di pedesaan. Desa Nunang Antara yang terletak di Takengon menjadi contoh bagaimana Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi pilar penting dalam pengembangan ekonomi lokal, khususnya dalam produksi usaha kerupuk Melati Sari.
Pembuatan kerupuk di Desa Nunang Antara, Takengon bukanlah hal yang baru. Produksi kerupuk ini sudah berjalan selama 20 tahun lebih dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Awalnya, pembuatan kerupuk hanya dilakukan sebagai kegiatan rumahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, melihat potensi pasar yang luas, para pengrajin kerupuk mulai mengembangkan usaha mereka.
Para pengrajin kerupuk melakukan inovasi dalam proses pembuatan kerupuk. Mereka terus mengembangkan resep baru, mencoba kombinasi bahan yang berbeda, dan meningkatkan teknik produksi untuk menghasilkan kerupuk dengan cita rasa yang unik dan beragam.
Pemilik usaha kerupuk Melati Sari, Sazum mengatakan proses produksi kerupuk di desa Nunang Antara, Takengon melibatkan tahapan-tahapan yang cermat dan teliti untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Mulai dari pemilihan bahan baku yang segar dan berkualitas hingga proses penggorengan yang tepat, setiap langkah dilakukan dengan penuh dedikasi dan keahlian.
Salah satu dari pekerja usaha kerupuk Melati Sari menjelaskan bahan baku utama yang digunakan adalah tepung tapioka, bumbu-bumbu seperti bawang putih, merica, ketumbar, garam dan bumbu lainnya. Kemudian, adonan kerupuk dibentuk sesuai dengan ukuran yang di inginkan dan akan dijemur sebelum kemudian digoreng hingga kering dan renyah. Proses penggorengan dilakukan dengan menggunakan minyak yang berkualitas untuk memastikan rasa dan tekstur kerupuk yang sempurna.
Untuk memperluas jangkauan pasar, para produsen kerupuk di Desa Nunang Antara, Takengon juga melakukan upaya pemasaran yang terencana. Mereka menggunakan berbagai media, mulai dari sosial media hingga kerjasama dengan distributor lokal, untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen di berbagai daerah. Pendekatan pemasaran yang cerdas ini telah membantu meningkatkan popularitas kerupuk di Desa Nunang Antara Takengon dan membuka peluang bisnis yang lebih luas.
"Alhamdulillah kami mendapatkan banyak pengetahuan selama kunjungan ke Pabrik Pembuatan Kerupuk Melati Sari, mulai dari pembuatan kerupuk hingga manajemen pemasarannya. Tidak hanya itu, sambutan baik dari pemilik pabrik dan pekerja disana juga luar biasa menyambut kehadiran kami, sehingga proses kunjungan berjalan lancar," ujar salah satu Mahasiswa KKM yang ditempatkan di desa Nunang Antara saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.id via WhatsApp, Senin, (26/2/2024).