Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dr. Sari Rizki Jadi Pemateri Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru PAUD Bireuen

Sabtu, 15 Juni 2024 | 18:18 WIB Last Updated 2024-07-02T09:50:50Z

Dr. Sari Rizki, M.Psi foto bersama guru PAUD Bireuen usai kegiatan pelatihan berlangsung



Detikacehnews.id | Bireuen - Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dr. Sari Rizki, M.Psi seorang pakar pendidikan dan juga Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) FKIP Universitas Almuslim (Umuslim), diundang sebagai pemateri dalam acara "Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru PAUD" yang diselenggarakan oleh Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen. Acara ini berlangsung di Aula Wisma Bireuen Jaya pada 13 s.d 15 Juni 2024.


Lebih dari 80 guru PAUD dari berbagai wilayah di Kabupaten Bireuen menghadiri pelatihan ini. Dengan tema "Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAUD untuk Membangun Generasi Cemerlang," kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam mengajar anak-anak usia dini.


Hari pertama, Dr. Sari Rizki memulai sesinya dengan menekankan peran sentral guru PAUD dalam perkembangan awal anak-anak. "Guru PAUD adalah pondasi utama dalam membangun karakter dan kecerdasan anak sejak dini. Pendekatan pedagogik yang inovatif dan efektif sangat diperlukan untuk mendukung proses belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak," ungkap Dr. Sari.

Foto: Dr. Sari Rizki, M.Psi., Ketua Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Almuslim


Ia juga memaparkan materi bedah visi misi PAUD dan pengorganisasian pembelajaran. Menurutnya, penting bagi setiap institusi PAUD untuk memiliki visi dan misi yang jelas serta strategi pengorganisasian pembelajaran yang efektif.


"Mengembangkan visi dan misi yang kuat serta mengorganisasi pembelajaran yang efektif adalah kunci untuk mencapai kualitas pendidikan PAUD yang unggul. Dengan pendekatan yang berpusat pada anak, holistik, dan melibatkan semua pemangku kepentingan, sekolah PAUD dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan optimal anak-anak dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang cemerlang," terangnya.


Hari kedua, Dr. Sari Rizki yang juga menjabat sebagai Ketua Koordinator PAUD Wilayah Kabupaten Bireuen memaparkan materi tentang merancang modul ajar mengacu pada P5. Menurutnya, modul ajar ini dirancang untuk mengintegrasikan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam kegiatan belajar mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Modul ini bertujuan untuk membentuk karakter anak-anak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan holistik dan berpusat pada anak.


"Modul ajar ini diharapkan dapat membantu para pendidik PAUD dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Dengan pendekatan yang berpusat pada anak dan pembelajaran yang menyenangkan, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, kreatif, dan mandiri," ucapnya.


Hari ketiga, ia menjelaskan materi asesmen otentik, yaitu metode evaluasi yang mengukur kemampuan anak melalui tugas atau proyek yang mencerminkan situasi nyata. Asesmen ini lebih komprehensif dibandingkan dengan tes tradisional karena melibatkan aktivitas yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak dan menilai kemampuan mereka secara holistik.


"Ini merupakan metode yang efektif untuk menilai kemampuan dan perkembangan anak di PAUD. Dengan tugas atau proyek yang relevan dan bermakna, anak-anak dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam konteks nyata. Evaluasi ini tidak hanya membantu pendidik memahami kemajuan anak, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak," terang Dr. Sari dihadapan peserta yang hadir.


Selama pelatihan, Dr. Sari juga memaparkan berbagai strategi pengajaran yang dapat diimplementasikan oleh guru PAUD. Ia menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan anak usia dini, yang melibatkan aspek kognitif, emosional, dan sosial. "Pembelajaran berbasis proyek, permainan edukatif, dan penggunaan teknologi yang tepat dapat membantu anak-anak belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan," tambahnya.


Dr. Sari juga membagikan beberapa praktik terbaik dari berbagai negara yang telah sukses dalam menerapkan pendidikan usia dini. Ia menunjukkan bagaimana guru dapat mengadopsi metode-metode tersebut untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi dan kreativitas anak. "Kita harus selalu terbuka terhadap inovasi dan terus belajar dari pengalaman negara lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita," tegasnya.


Para peserta pelatihan tampak sangat antusias dan terlibat aktif dalam setiap sesi. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi dalam mengajar. Salah satu peserta, guru PAUD dari Kecamatan Peusangan, mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Materi yang disampaikan Dr. Sari sangat relevan dan bermanfaat. Kami mendapatkan banyak wawasan baru yang bisa langsung diterapkan di kelas," ujarnya.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen, Muslim, M.Si., dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran Dr. Sari Rizki sebagai pemateri. "Kami sangat berterima kasih kepada Dr. Sari yang telah berbagi ilmu dan pengalaman. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Bireuen," kata Muslim.


Pelatihan "Peningkatan Kompetensi Guru PAUD" ini diharapkan dapat menjadi awal dari serangkaian kegiatan serupa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bireuen. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi seperti Dr. Sari Rizki, diharapkan mutu pendidikan di Bireuen akan semakin baik, sehingga dapat mencetak generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter kuat di masa depan.