Detikacehnews.id | Bireuen - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen melalui Bidang Pembinaan Ketenagaan menggelar sosialisasi seleksi ASN PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) untuk jabatan fungsional guru pada hari Senin, 23 September 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan kepala sekolah jenjang TK, SD, dan SMP, baik negeri maupun swasta, yang bertujuan untuk menyampaikan secara komprehensif mekanisme pelaksanaan seleksi PPPK tahun 2024 kepada para guru honorer yang berpotensi untuk mengikuti seleksi.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen ini dihadiri oleh 23 Kepala TK Negeri, 233 Kepala SD Negeri dan Swasta, serta 101 Kepala SMP Negeri dan Swasta. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis terkait tahapan dan kebijakan seleksi ASN PPPK kepada kepala sekolah, yang kemudian diharapkan dapat diteruskan kepada para guru honorer di sekolah masing-masing.
Salah satu materi inti yang disampaikan dalam sosialisasi ini adalah tentang Mekanisme Seleksi PPPK Jabatan Fungsional Guru Tahun 2024. Materi ini dibawakan langsung oleh Abdul Majid, SH, MM, selaku Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen.
Dalam paparannya, Abdul Majid menjelaskan bahwa seleksi PPPK tahun ini akan dilakukan melalui beberapa tahapan yang melibatkan proses administrasi dan ujian berbasis kompetensi. Tahapan tersebut meliputi:
- Pendaftaran Online: Seluruh calon pelamar diharuskan untuk mendaftar melalui portal resmi yang disediakan oleh pemerintah. Setiap pelamar harus mengisi data secara lengkap dan akurat sesuai persyaratan yang ditetapkan, termasuk mengunggah dokumen-dokumen pendukung seperti ijazah, sertifikat kompetensi, dan surat keterangan pengalaman mengajar.
- Seleksi Administrasi: Pada tahap ini, dokumen yang diunggah oleh para pelamar akan diverifikasi oleh tim seleksi. Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan administrasi yang akan lanjut ke tahap berikutnya. Persyaratan ini termasuk pengalaman mengajar minimal 2 tahun serta memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan bidang yang dilamar.
- Ujian Kompetensi: Setelah lolos seleksi administrasi, peserta akan mengikuti ujian kompetensi yang terdiri dari ujian seleksi teknis, manajerial, dan sosiokultural. Ujian teknis akan menilai kemampuan guru dalam memahami kurikulum, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Sementara itu, ujian manajerial dan sosiokultural akan menguji kemampuan kepemimpinan, komunikasi, serta adaptasi budaya di lingkungan sekolah.
- Pengumuman dan Penempatan: Peserta yang berhasil lulus ujian kompetensi akan diumumkan secara terbuka. Mereka yang dinyatakan lulus akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang membutuhkan guru, sesuai dengan formasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam sambutannya, Abdul Majid juga menekankan pentingnya mengikuti setiap tahapan seleksi dengan teliti. “Kami berharap seluruh calon peserta seleksi PPPK, khususnya para guru honorer, dapat memahami dengan baik setiap tahapan ini. Ini adalah kesempatan besar untuk meningkatkan status profesional dan mendapatkan jaminan kerja yang lebih baik sebagai ASN,” ujarnya.
Selain mekanisme seleksi, Yusmadi, S.Pd., M.Pd., yang menjabat sebagai Widyaprada juga membawakan materi tentang Kebijakan Pengadaan ASN Guru Tahun 2024. Dalam materi ini, Yusmadi menyoroti perubahan kebijakan terkait kebutuhan tenaga guru di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bireuen, yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah siswa dan dinamika dunia pendidikan.
Yusmadi menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan strategis untuk mengisi kekosongan tenaga guru di berbagai daerah, terutama di sekolah-sekolah terpencil yang selama ini mengalami kekurangan tenaga pengajar. “Melalui program PPPK ini, pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh sekolah, baik di kota maupun di desa, memiliki guru yang kompeten dan profesional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yusmadi juga memaparkan bahwa kebijakan tahun 2024 ini akan fokus pada peningkatan kualitas guru melalui berbagai pelatihan dan pengembangan profesi, yang akan dilakukan setelah para guru honorer berhasil lolos seleksi PPPK. "Tidak hanya sekadar penempatan, guru-guru yang telah terpilih juga akan mendapatkan pelatihan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan adaptasi terhadap perubahan kurikulum," tambahnya.
Selain itu, Yusmadi menekankan pentingnya komitmen dari setiap kepala sekolah untuk mendukung proses seleksi ini dengan memberikan informasi yang akurat dan motivasi kepada para guru honorer di sekolah masing-masing. Ia juga mengajak para peserta untuk aktif berpartisipasi dalam proses seleksi dan memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya.
Acara sosialisasi ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen untuk memastikan bahwa informasi terkait seleksi ASN PPPK sampai dengan baik ke seluruh elemen sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen berharap melalui program ini, kualitas pendidikan di Bireuen akan semakin meningkat, dengan tersedianya tenaga pendidik yang profesional dan memiliki status sebagai ASN.
Di akhir acara, banyak kepala sekolah yang mengaku mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai tahapan seleksi PPPK. Mereka berkomitmen untuk segera menyosialisasikan informasi ini kepada para guru honorer di sekolah mereka. “Kami akan langsung mengadakan rapat internal untuk membahas persiapan para guru honorer agar mereka dapat mengikuti seleksi dengan baik,” ujar salah satu Kepala SMP Negeri di Bireuen.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan seluruh guru honorer di Kabupaten Bireuen dapat mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi seleksi ASN PPPK tahun 2024. Program ini tidak hanya membuka peluang bagi mereka untuk memperoleh status ASN, tetapi juga sebagai momentum untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas dalam dunia pendidikan.