Kacabdin Bireuem saat melakukan sidak kantin sekolah di SMA N 1 Juli.
Detikacehnews.id | Bireuen – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., menunjukkan perhatian serius terhadap kesehatan siswa di sekolah dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantin SMAN 1 Juli pada Jumat (22/11/2024). Dalam kunjungan tersebut, Hamid tak hanya memantau langsung kondisi kantin, tetapi juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya pola makan sehat bagi siswa.
Langkah ini dilakukan Abdul Hamid setelah ia menemukan siswa sedang menikmati mie rebus dengan kuah berwarna merah tua yang menggunakan saus olahan pabrik. Ia pun segera memberikan pengarahan kepada siswa dan penjual kantin mengenai bahaya penggunaan saus pabrikan yang tidak jelas kandungannya. “Kalau makan saus seperti ini, bisa saja nanti sakit perut atau diare. Kita harus lebih peduli dengan apa yang kita konsumsi. Saya sarankan mulai gunakan saus buatan sendiri yang lebih sehat dan alami,” ujarnya di depan siswa dan para penjual kantin.
Tidak hanya memberikan arahan, Hamid juga mengajak para penjual makanan di kantin untuk mulai membuat saus sendiri menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan di sekitar. Salah satu bahan utama yang ia sarankan adalah pepaya. Menurutnya, pepaya sangat melimpah di kawasan Juli dan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembuatan saus yang lebih sehat dan hemat biaya.
“Di kawasan ini banyak pepaya. Ibu-ibu penjual bisa memanfaatkannya untuk membuat saus yang tidak hanya sehat tetapi juga bisa menjadi ciri khas kantin sekolah. Ini langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar untuk kesehatan siswa,” jelas Hamid dengan penuh semangat.
Untuk mempermudah para penjual, Hamid bahkan membagikan resep sederhana pembuatan saus pepaya. Berikut resep yang ia rekomendasikan:
Bahan-bahan:
- 150 gr pepaya
- 50 gr cabai merah
- 2 siung bawang putih
- 50 gr gula pasir
- ½ sdt garam
- ¼ sdt cuka
- Air secukupnya
Cara membuat:
- Haluskan semua bahan menggunakan blender.
- Masak campuran tersebut hingga mengental.
- Setelah dingin, saus siap digunakan.
Hamid juga memberikan tips bahwa saus ini bisa divariasikan sesuai selera, seperti menambahkan rempah-rempah untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
Ajakan ini mendapat sambutan baik dari para penjual makanan di kantin. Salah satu penjual mengatakan, “Kami akan mencoba membuat saus sesuai resep yang diberikan. Selain lebih sehat untuk anak-anak, ini juga bisa menjadi sesuatu yang baru dan menarik di kantin kami.” Para siswa pun merasa senang dengan upaya Kacabdin untuk memastikan makanan di kantin lebih sehat. “Saya jadi lebih yakin kalau makanan yang dijual di kantin aman. Tadi saya juga diajarkan pentingnya makan sehat, jadi ingin lebih hati-hati memilih makanan,” ujar seorang siswa yang ditemui setelah penyuluhan.
Pihak sekolah juga memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Abdul Hamid. Mereka menganggap ini sebagai bentuk perhatian langsung dari pemerintah terhadap kesehatan siswa. “Ini contoh kepedulian yang nyata. Harapannya, langkah ini bisa ditiru oleh sekolah lain sehingga pola makan sehat menjadi kebiasaan di kalangan pelajar,” kata salah satu guru.
Dalam sidak ini, Abdul Hamid tidak hanya memberikan arahan tetapi juga mendorong sekolah-sekolah lain di Bireuen untuk menjadikan kantin sebagai pelopor pola makan sehat. Ia berharap langkah ini dapat memberikan edukasi lebih luas kepada siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui makanan.
“Ini adalah langkah awal. Saya berharap bukan hanya di SMAN 1 Juli, tetapi di seluruh sekolah di wilayah Bireuen, kantin-kantin mulai menyediakan makanan sehat yang aman untuk siswa. Jika semua ikut, maka kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat,” pungkas Hamid.
Melalui pendekatan langsung seperti ini, Hamid optimis kesadaran akan pentingnya pola makan sehat akan semakin meningkat. Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga sebagai tempat pembentukan kebiasaan hidup sehat yang akan berdampak panjang pada masa depan siswa.