Momen Camat Gandapura, Azmi, S.Ag lantik Islahuddin sebagai Keuchik Gampong Cot Jabet, Kecamatan Gandapura untuk masa bakti 2025-2031.
Detikacehnews.id | Bireuen – Hidup tak selalu berjalan sesuai garis yang dirancang saat kuliah. Itulah yang dialami oleh Islahuddin, pria kelahiran Cot Teubee, 12 Juli 1992. Meski menyandang gelar D-III Keperawatan, jalan hidup membawanya pada medan pengabdian yang berbeda. Ia tak bekerja di rumah sakit ataupun Puskesmas sebagaimana teman-teman sejawatnya, namun memilih menjadi wiraswasta dan kini memikul amanah besar sebagai pemimpin gampong.
Rabu, 11 Juni 2025 menjadi hari bersejarah bagi Islahuddin. Ia resmi dilantik sebagai Keuchik Gampong Cot Jabet, Kecamatan Gandapura untuk masa bakti 2025-2031, setelah terpilih melalui proses demokrasi dalam pemilihan keuchik langsung (Pilchiksung) yang digelar pada 23 April 2025 lalu.
Pelantikan dipimpin oleh Camat Gandapura, Azmi, S.Ag, mewakili Bupati Bireuen, yang berlangsung khidmat di Balai Desa Kantor Camat Gandapura, Geurugok. Acara tersebut juga dihadiri oleh unsur Forkopimcam Gandapura, yakni Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta keluarga besar Keuchik Islahuddin.
Pelantikan ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor 141/267 Tahun 2025 oleh Kasi Pemerintahan Kecamatan Gandapura, Fadli, S.AP. Surat tersebut berisi tentang pemberhentian Penjabat Keuchik sebelumnya, Muhammad Husen, S.Pd., M.H., dan pengangkatan Islahuddin sebagai keuchik definitif Gampong Cot Jabet.
Dalam sambutannya, Camat Azmi menekankan bahwa jabatan keuchik bukan sekadar kedudukan struktural, namun merupakan amanah besar yang harus dijalankan dengan integritas tinggi.
“Kami berharap Keuchik Islahuddin dapat bekerja secara profesional, tidak berpihak pada kelompok tertentu, dan menjadikan pelayanan publik sebagai prioritas utama. Selain itu, semoga mampu melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh Penjabat Keuchik sebelumnya,” ujar Azmi.
Islahuddin sendiri menyampaikan pesan menyentuh usai pelantikan. Ia menyadari betul bahwa amanah ini bukan hanya tanggung jawab administratif, melainkan tanggung jawab moral dan spiritual yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan masyarakat dan Tuhan.
“Jabatan adalah amanah yang harus kita pertanggungjawabkan, yang mana ringan di dunia tetapi berat di akhirat. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kebaikan dalam menyukseskan roda kepemimpinan ke depan. Aamiiin,” ucap Islahuddin dalam pernyataan pertamanya sebagai Keuchik definitif.
Sebagai pemimpin muda yang tidak berasal dari latar belakang pemerintahan, Islahuddin menghadapi tantangan sekaligus harapan besar dari warga. Ia diharapkan membawa energi baru dalam membangun Gampong Cot Jabet menjadi desa yang lebih maju, transparan, dan inklusif.
Keuchik Islahuddin menyatakan komitmennya untuk merangkul semua elemen masyarakat, tanpa pandang bulu, demi kemajuan bersama. Dalam waktu dekat, ia akan fokus pada konsolidasi internal aparatur gampong, serta membentuk tim kerja yang solid agar program pembangunan berjalan optimal dan tepat sasaran.
Dengan latar belakang pendidikan kesehatan dan pengalaman sebagai wiraswasta, Islahuddin diharapkan mampu membawa pendekatan humanis dalam kepemimpinannya, menjadikan pelayanan publik sebagai wajah utama pemerintah gampong.
Langkah baru Islahuddin ini menjadi contoh bahwa jalur pengabdian tidak harus selalu sesuai dengan bidang akademik. Kadang, kehidupan menuntun seseorang pada ladang amal yang lebih besar—yakni menjadi pelayan bagi masyarakatnya sendiri.