Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mahasiswa KKM Umuslim Kelompok 1 Sukses Wujudkan Taman Obat Keluarga di Desa Tanjong Beuridi

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:01 WIB Last Updated 2025-08-30T08:01:20Z

Mahasiswa KKM Universitas Almuslim Kelompok 1 foto bersama Ibu Keuchik Desa Tanjong Beuridi di depan Tanaman Obat Keluarga.



Detikacehnews.id | Bireuen - Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 1 Universitas Almuslim sukses melaksanakan program pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Tanjong Beuridi, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 12 Agustus 2025 ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat serta Ibu Keuchik Mastura.


Acara berpusat di beberapa lokasi penting desa, yakni kantor desa, meunasah, serta balai pengajian. Kehadiran mahasiswa bersama masyarakat dalam kegiatan ini memperlihatkan sinergi positif antara dunia akademik dan komunitas desa dalam upaya membangun kesadaran kesehatan berbasis kearifan lokal.


Dengan mengusung tema “Memperkenalkan tanaman obat kepada masyarakat sebagai alternatif pengobatan tradisional yang mudah dan alami”, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai manfaat tanaman herbal. Para mahasiswa menghadirkan konsep taman herbal edukasi yang diharapkan menjadi media pembelajaran fungsional di lingkungan meunasah.


Selain itu, mahasiswa juga menyusun buku saku tanaman obat yang ditujukan sebagai panduan praktis bagi masyarakat dalam mengenali serta memanfaatkan tanaman herbal di sekitar mereka.


Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan tahap persiapan, di mana mahasiswa bersama warga mengumpulkan bahan-bahan, menyiapkan peralatan, serta menyeleksi benih yang akan ditanam. Botol-botol plastik bekas dimanfaatkan sebagai pot setelah terlebih dahulu dibersihkan dan diberi warna menarik.


Selanjutnya, lahan yang digunakan dibersihkan secara gotong royong dan diberi pagar bambu sebagai pelindung tanaman. Hal ini menunjukkan semangat kreativitas mahasiswa dalam mengedepankan prinsip daur ulang serta kemandirian masyarakat.


Pada tahap pengelolaan, mahasiswa KKM memperkenalkan berbagai jenis tanaman obat beserta manfaatnya. Mereka menjelaskan cara menanam, merawat, dan memanfaatkan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan alami. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapatkan fasilitas berupa taman obat, tetapi juga pengetahuan untuk mengelolanya secara mandiri.


Ibu Keuchik Mastura bersama warga Desa Tanjong Beuridi menyambut baik program ini. Menurutnya, keberadaan taman obat keluarga di lingkungan desa akan sangat bermanfaat, terutama untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa Universitas Almuslim yang sudah berinisiatif memperkenalkan tanaman obat ini. Semoga bisa terus dijaga dan dimanfaatkan oleh warga,” ungkapnya.


Kegiatan ini dilaksanakan oleh 23 mahasiswa KKM Kelompok 1 Universitas Almuslim dari berbagai program studi, dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Bulan Nuri, M.Pd (NIDN 1325059201). Adapun mahasiswa yang tergabung antara lain Muhammad Fikry, Nuril Mujahidah, Nadia Amanda, Yunda Naufara, Dinda Fauziani, Nada Najwa, Wafa Al Rayyan, Dara Marhaina, Dara Funna, Aida Safrida, Maulinda, Zuhra, Wulan, Reva Ulul Azmi, Nadhila Fitria, Halim Fuadi, Muhammad Ikhsan, Fadhil Asri, Uliya Alfirah, Asmaul Husna, T. Banta Ryansyah, Nayla Shahira, dan Syahkin Nara.


Melalui program KKM ini, mahasiswa berharap masyarakat Desa Tanjong Beuridi dapat semakin mengenal dan memanfaatkan potensi tanaman obat di sekitar mereka. Kegiatan ini bukan hanya memberi dampak positif pada bidang kesehatan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar.


Semoga taman obat keluarga ini menjadi warisan berharga bagi desa, serta buku saku tanaman herbal yang kami susun dapat terus digunakan sebagai panduan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap salah seorang mahasiswa peserta KKM.


Kegiatan KKM Kelompok 1 Universitas Almuslim ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghadirkan solusi sederhana namun berdampak besar, khususnya dalam bidang kesehatan tradisional berbasis alam.