![]() |
Dok. Foto Bupati Bireuen kenakan baju Adat Aceh sambil tunggani kuda dalam Pawai Budaya HUT Bireuen. Sabtu, 11 Oktober 2025. |
Penampilan karismatik Bupati Mukhlis di barisan terdepan pawai berhasil mencuri perhatian ribuan warga yang memadati kawasan pusat kota. Dengan gerak kuda yang mantap dan senyum ramah yang tak lepas dari wajahnya, Bupati Mukhlis tampak memancarkan wibawa seorang pemimpin yang mencintai budayanya dan dekat dengan rakyatnya.
Pawai budaya yang mengusung tema “Jejak Sejarah Bumoe Jeumpa” itu diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai unsur, mulai dari tenaga pendidik, jajaran Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), lembaga vertikal, hingga organisasi masyarakat. Setiap kelompok menampilkan busana adat, tarian tradisional, serta simbol-simbol kearifan lokal dari berbagai kecamatan di Bireuen.
Turut mendampingi Bupati Mukhlis dalam barisan kehormatan antara lain Ketua DPRK Bireuen, Juniadi, SH, Kapolres Bireuen, AKBP Tuschad Cipta Herdani, S.I.K., M.Med.Kom; Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireuen, Munawal Hadi, SH, MH; Komandan Kodim (Dandim) 0111/Bireuen, Letkol Arh Luthfi Novriadi, SE, S.Sos, M.Han, M.Sc; serta Ketua Pengadilan Negeri Bireuen, Teuku Almadyan, SH, MH. Para pejabat tersebut juga mengenakan pakaian adat khas Aceh, menambah semarak dan kehormatan jalannya pawai budaya tersebut.
Rute pawai dimulai dari Tugu Bireuen, melewati Simpang Empat, dan berakhir di Pendopo Bupati Bireuen. Sepanjang perjalanan, masyarakat tampak antusias melambaikan tangan, bersorak gembira, dan mengabadikan momen kehadiran rombongan pejabat daerah di atas kuda.
Khusus penampilan Bupati Mukhlis yang menunggangi kuda cokelat gagah, menjadi daya tarik utama. Banyak warga menyebut penampilan tersebut sebagai wujud “Sibak Agam Bupati”, yang menggambarkan sosok pemimpin kuat, bersahaja, dan mencintai adatnya.
Menurut panitia pelaksana, Zamzani, S.Pd, setiap kelompok peserta terdiri atas sekitar 40 orang. Dua peserta di barisan depan mengenakan pakaian adat khas Bireuen yang menggambarkan semangat persatuan, gotong royong, serta penghormatan terhadap warisan budaya.
Pawai budaya tahun ini menjadi momentum istimewa karena merupakan yang pertama kali digelar dalam rangkaian peringatan HUT Kabupaten Bireuen. Kegiatan penuh warna tersebut dibuka langsung oleh Bupati Mukhlis dengan prosesi pelepasan balon ke udara, sebagai simbol semangat kebersamaan dan doa agar Bireuen terus maju dan bermartabat.
Dalam keterangannya, Bupati Mukhlis menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya perayaan ulang tahun daerah, melainkan juga bentuk kecintaan terhadap sejarah dan budaya Aceh, khususnya nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu Bumoe Jeumpa.
“Budaya adalah identitas dan jati diri kita. Melalui pawai budaya ini, kita ingin menegaskan bahwa Bireuen tidak hanya kaya sejarah, tetapi juga memiliki semangat kebersamaan yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujar Bupati Mukhlis.
Kehadiran langsung Bupati dalam barisan pawai dengan menunggangi kuda cokelat dan mengenakan pakaian adat Aceh menjadi simbol kuat komitmen pemerintah daerah untuk melestarikan tradisi serta menginspirasi generasi muda agar bangga terhadap budaya sendiri.
Kemeriahan pawai budaya HUT Bireuen ke-26 ini menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya lokal masih hidup dan dijaga dengan penuh kebanggaan. Di tengah gegap gempita itu, sosok Bupati Mukhlis yang tampil Sibak Agam di atas pelana kuda, menjadi gambaran semangat Bireuen yang terus melaju gagah menapaki jalan kemajuan dan kehormatan.