![]() |
| Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi |
Detikacehnews.id | Bireuen – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim kembali menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu fakultas unggulan yang konsisten dalam pengembangan mutu akademik dan internasionalisasi pendidikan. Sebanyak 16 mahasiswa FKIP berhasil lolos dalam Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Internasional Malaysia–Thailand 2025, sebuah program pengabdian masyarakat lintas negara yang menjadi bagian dari strategi globalisasi kampus menuju universitas bereputasi internasional.
Program bergengsi ini akan dilaksanakan di dua negara sekaligus, yaitu Kedah (Malaysia) dan Thailand, dengan mengusung tema “Citra Aceh untuk Dunia: Pengabdian Masyarakat dan Diplomasi Budaya Internasional.” Melalui tema ini, para peserta diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan yang tidak hanya membawa ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai luhur dan budaya Aceh kepada masyarakat internasional.
Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi, dalam keterangannya pada Selasa, 21 Oktober 2025, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas keberhasilan mahasiswa FKIP dalam menembus seleksi program yang memiliki daya saing tinggi tersebut.
“Alhamdulillah, FKIP kembali dipercaya menjadi bagian dari kegiatan internasional yang berdampak. Sebanyak 16 mahasiswa kita akan mewakili universitas untuk terjun langsung dalam pengabdian masyarakat lintas negara. Ini adalah momentum penting bagi FKIP untuk memperluas jejaring global sekaligus memperkenalkan nilai-nilai pendidikan dan budaya Aceh di kancah dunia,” ujar Dr. Sari Rizki.
Lebih lanjut, Dr. Sari menegaskan bahwa pelaksanaan KKM Tematik Internasional ini merupakan bentuk nyata komitmen FKIP dalam mendukung visi besar Universitas Almuslim untuk meningkatkan kualitas akademik, pengabdian, dan reputasi global. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, masyarakat, serta bagi institusi pendidikan yang menjadi mitra kerja di luar negeri.
“Kami ingin mahasiswa FKIP tidak hanya cerdas di ruang kelas, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan wawasan global. Melalui program seperti ini, mereka belajar menjadi pendidik yang adaptif, berbudaya, dan mampu berkontribusi di tingkat internasional,” tambahnya.
Program KKM Tematik Internasional ini dirancang secara komprehensif agar mahasiswa memperoleh pengalaman pembelajaran langsung di luar negeri. Di Kedah, mahasiswa akan melakukan kegiatan pengajaran dan pemberdayaan masyarakat di Komunitas Kampung Aceh Yan, sebuah kawasan bersejarah yang memiliki ikatan kultural kuat dengan Aceh. Selain itu, para peserta juga akan berkolaborasi dalam kegiatan akademik bersama Universitas Utara Malaysia (UUM) serta beberapa institusi pendidikan di wilayah perbatasan Malaysia–Thailand.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa akan terlibat dalam berbagai aktivitas seperti pengajaran di sekolah mitra, lokakarya budaya Aceh, pelatihan literasi dasar, serta kegiatan sosial dan pendidikan bersama komunitas setempat. Dengan cara ini, mahasiswa diharapkan mampu mengasah kemampuan pedagogik, komunikasi lintas budaya, dan empati sosial secara nyata.
Adapun enam belas mahasiswa FKIP yang berhasil lolos seleksi berasal dari empat program studi, yaitu:
- Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD): Chairani, Cut Lisa, Dahliana Safitri, Faizaturrahmi, Farah Jauza, Miranda Elviya Syarita, Safira Ramadhani, dan Sirhayati.
- Program Studi Pendidikan Matematika: Farah Rizkiyaa dan Reisa Rizni.
- Program Studi Pendidikan Guru PAUD (PG-PAUD): Alya Nabila, Ayu Maulida Rizkia, dan Rezka Fitrah.
- Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia: Asmaul Husna, Ariyatul Ulfa, dan Ismi Yanti.
Berdasarkan jadwal yang telah disusun panitia, pelaksanaan program ini terbagi dalam beberapa tahap penting. Proses seleksi dan pengiriman delegasi telah dilaksanakan pada 28 September 2025, dilanjutkan dengan pembekalan peserta yang berlangsung dari 8 hingga 20 Oktober 2025. Tahap kegiatan inti di luar negeri akan dilaksanakan pada 27 Oktober hingga 5 November 2025, dan ditutup dengan pelaporan serta evaluasi akhir pada 6–20 November 2025.
Program ini juga telah dinyatakan layak secara akademik dan administratif oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Almuslim, serta dikonversikan sebagai mata kuliah KKM setara 4 SKS. BPM menilai bahwa program ini memenuhi beban belajar sebanyak 180 jam, dan selaras dengan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, yakni pembelajaran di luar kampus, kolaborasi dengan mitra internasional, serta peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat berskala global.
Melalui kegiatan ini, FKIP Universitas Almuslim menegaskan langkah strategisnya dalam memperkuat daya saing mahasiswa di tingkat internasional sekaligus memperluas jejaring akademik lintas negara. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa FKIP tidak hanya berfokus pada pengembangan teori pendidikan, tetapi juga mendorong penerapan ilmu pengetahuan secara nyata di masyarakat global.
“Kami berharap mahasiswa yang berangkat menjadi teladan, membawa semangat Citra Aceh untuk Dunia. Mereka tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga mengharumkan nama FKIP dan Universitas Almuslim di mata internasional,” tutup Dr. Sari Rizki, M.Psi.
Dengan terselenggaranya KKM Tematik Internasional Malaysia–Thailand 2025, FKIP Universitas Almuslim semakin mantap menapaki jalan menuju fakultas unggul yang berkarakter global, berdaya saing tinggi, dan memiliki semangat pengabdian lintas batas negara.
