Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sanggar Mirah Delima Universitas Almuslim Sukses Pukau Penonton di Malam Keempat Panggung Apresiasi Seni HUT Bireuen

Jumat, 10 Oktober 2025 | 23:20 WIB Last Updated 2025-10-10T16:20:43Z

Potret penampilan Sanggar Mirah Delima (SMD) Universitas Almuslim di malam keempat panggung apresiasi seni Pekan Kebudayaan Bireuen dalam rangka HUT Kabupaten Bireuen ke-26.



Detikacehnews.id | Bireuen – Penampilan memukau dari Sanggar Mirah Delima (SMD) Universitas Almuslim berhasil mencuri perhatian dan mendapatkan sambutan meriah dari ribuan penonton yang memadati arena panggung apresiasi seni Pekan Kebudayaan Bireuen (PKB) I Mahakarya Bumoe Jeumpa 2025, Jumat malam, 10 Oktober 2025.


Dalam kesempatan itu, para penari SMD yang seluruhnya merupakan mahasiswi Universitas Almuslim (Umuslim) Bireuen menampilkan tari Ratoeh Jaroe, salah satu tarian tradisional Aceh yang sarat nilai kekompakan, keindahan gerak, dan kekuatan simbolik.


Dalam kesempatan itu, para penari SMD yang seluruhnya merupakan mahasiswi Universitas Almuslim (Umuslim) Bireuen menampilkan tari Ratoeh Jaroe, salah satu tarian tradisional Aceh yang sarat nilai kekompakan, keindahan gerak, dan kekuatan simbolik.


Penampilan tersebut dipimpin oleh Zunuanis Coco, atau yang akrab disapa Bang Koko, sosok koreografer sekaligus pelatih yang sudah dikenal ahli dalam menggarap pertunjukan tari tradisi Aceh.
Dengan hentakan rapai yang energik, gerak tubuh yang lincah dan serempak, serta tempo musik yang dinamis, penampilan mereka sukses menggugah decak kagum penonton dan memancing tepuk tangan yang bergemuruh di akhir penampilan.


Meskipun hujan sempat mengguyur kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Kota Juang pada sore harinya, suasana lapangan yang becek tidak mengurangi antusiasme masyarakat untuk hadir. Penonton tetap memadati area panggung hingga malam hari demi menyaksikan penampilan seni terbaik dari berbagai sanggar di Bireuen, termasuk dari Universitas Almuslim.


Pembina Sanggar Mirah Delima, Irni Aryani, S.KM., M.Ling., menyampaikan rasa bangga atas semangat dan dedikasi para penari muda yang terus menghidupkan seni tradisi Aceh di tengah perkembangan zaman.


Kami sangat bersyukur karena penampilan malam ini disambut luar biasa oleh masyarakat. Meskipun kondisi cuaca kurang mendukung, para penari tetap tampil maksimal dengan semangat yang tinggi. Ini menjadi bentuk nyata kecintaan kami terhadap budaya Aceh, khususnya melalui seni tari,” ujar Irni Aryani.


Menurutnya, keterlibatan Sanggar Mirah Delima dalam Pekan Kebudayaan Bireuen menjadi bagian dari komitmen Universitas Almuslim untuk mendorong mahasiswa berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah.


Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya menyalurkan bakat dan kreativitas, tetapi juga ikut memperkuat identitas budaya Aceh sebagai warisan yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.


Suasana panggung malam keempat PKB semakin semarak dengan penampilan sejumlah sanggar seni dari berbagai kecamatan dan sanggar lainnya. Namun, penampilan Sanggar Mirah Delima menjadi salah satu yang paling mendapat apresiasi tinggi dari penonton.


Gerak mereka rapi, enerjik, dan penuh penghayatan. Tarian Ratoeh Jaroe benar-benar menggambarkan kekompakan khas perempuan Aceh,” ungkap salah seorang penonton yang hadir di lokasi.


Kehadiran Universitas Almuslim melalui Sanggar Mirah Delima di ajang Pekan Kebudayaan Bireuen 2025 juga menjadi simbol kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelestarian budaya daerah.
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Bireuen ini tidak hanya menjadi wadah hiburan, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan serta meneguhkan jati diri Bireuen sebagai daerah yang kaya akan nilai seni dan tradisi Islam.


Dengan penampilan yang penuh semangat dan disiplin tinggi, Sanggar Mirah Delima kembali menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu sanggar kampus terdepan di Bireuen yang konsisten menjaga, mengembangkan, dan memperkenalkan seni tari Aceh kepada masyarakat luas.