Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Almuslim Turun Langsung Layani Lansia Korban Banjir di Peusangan Siblah Krueng

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:35 WIB Last Updated 2025-12-21T10:37:05Z

Dokumentasi foto bersama dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Almuslim dengan masyarakat Peusangan Siblah Krueng.

 

Detikacehnews.id | Bireuen – Sebagai wujud nyata kepedulian perguruan tinggi terhadap masyarakat terdampak bencana, dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Almuslim melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di dua desa yang terdampak banjir bandang, yakni Desa Lueng Daneun dan Desa Teupin Raya, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen.


Kegiatan kemanusiaan ini difokuskan pada pelayanan kesehatan terpadu bagi kelompok rentan, khususnya lanjut usia (lansia), yang selama ini mengalami keterbatasan akses layanan kesehatan pascabencana. Sedikitnya 200 orang lansia dari kedua desa hadir dan mengikuti kegiatan dengan antusias tinggi.


Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Kesehatan Universitas Almuslim dengan Puskesmas Peusangan Siblah Krueng. Kepala Puskesmas Peusangan Siblah Krueng, dr. Darmawati, secara langsung menugaskan tim kesehatan untuk turun ke lapangan, dengan koordinasi teknis kegiatan dipimpin oleh dr. Emi Hariyani. Turut terlibat dalam kegiatan tersebut dua orang perawat, dua orang bidan, serta seorang instruktur senam lansia.


Tim pengabdian Fakultas Kesehatan Universitas Almuslim dipimpin oleh Siti Rahmah, M.Kes, dengan anggota tim Nuraina, M.Keb, dan Herrywati Tambunan, MKM. Kegiatan ini juga melibatkan lima mahasiswa Program Diploma Kebidanan dan dua mahasiswa Program Sarjana Kebidanan yang berperan aktif dalam seluruh rangkaian pelayanan kesehatan.


Para mahasiswa terlibat langsung dalam proses pendaftaran peserta, pemeriksaan fisik awal, hingga pemeriksaan laboratorium sederhana seperti pengecekan kadar kolesterol, asam urat, dan gula darah. Sementara itu, obat-obatan yang diberikan kepada peserta merupakan hasil rekomendasi langsung dari dokter yang bertugas di lokasi.


Rangkaian kegiatan diawali dengan pelaksanaan senam lansia sebagai upaya menjaga kebugaran fisik peserta, kemudian dilanjutkan dengan pemberian susu gratis yang telah disiapkan oleh panitia. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan, pengobatan, serta edukasi kesehatan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lansia pascabencana.


Selain memperoleh layanan medis, para lansia juga menerima paket obat (kit obat) yang berisi salep pegal, obat untuk keluhan badan tidak nyaman, obat demam, obat batuk, salep gatal, minyak kayu putih, vitamin, serta tambahan makanan bergizi khusus lansia. Tidak hanya lansia, anak-anak yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga mendapatkan makanan tambahan dan snack ringan, sehingga suasana kegiatan berlangsung hangat, humanis, dan penuh keakraban.


Kepala Desa Lueng Daneun, Taufiqurrahman, ST, dan Kepala Desa Teupin Raya, Syahrul Fuadi, S.Kom, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh tim pengabdian dan tenaga kesehatan yang telah memberikan perhatian serius terhadap kondisi warganya, khususnya kelompok lansia yang terdampak banjir bandang.


Dalam keterangannya, Kepala Puskesmas Peusangan Siblah Krueng, dr. Darmawati, berharap kegiatan pelayanan kesehatan seperti ini dapat terus berlanjut, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting sebagai pengganti layanan posyandu yang belum dapat berjalan optimal akibat kondisi fasilitas puskesmas yang masih terdampak lumpur serta banyaknya alat dan bahan posyandu yang rusak dan tidak dapat digunakan.


Ia juga menekankan pentingnya percepatan rekonstruksi fasilitas kesehatan agar pelayanan kepada masyarakat dapat kembali berjalan secara maksimal dan berkelanjutan.


Sementara itu, Nuraina, M.Keb, menyampaikan optimisme bahwa kegiatan pengabdian serupa akan kembali dilaksanakan di waktu mendatang. Ia menegaskan bahwa meskipun sekitar 90 persen tenaga kesehatan Puskesmas Peusangan Siblah Krueng turut terdampak banjir dengan tingkat dampak mulai dari sedang hingga berat, bahkan ada yang kehilangan tempat tinggal dan hanya mampu menyelamatkan satu stel pakaian namun semangat pengabdian tetap terjaga.


Di tengah keterbatasan, para tenaga kesehatan tetap mendirikan posko darurat di titik-titik pengungsian sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional kepada masyarakat,” ujarnya.


Senada dengan itu, Herrywati Tambunan, MKM, menambahkan bahwa proses pemulihan pascabencana membutuhkan kerja sama semua pihak. Menurutnya, peran kalangan akademisi sangat penting untuk mempercepat pemulihan fisik, psikologis, dan sosial masyarakat terdampak bencana.


Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat dukungan dari skema khusus Pengabdian Pascabencana Saintekdikti Berdampak. Tim pengabdian Fakultas Kesehatan Universitas Almuslim juga terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dari luar provinsi, sebagai bagian dari upaya bersama membangun kembali Aceh pascabencana.