![]() |
| Dokumentasi foto Ketua Tim PkM didampingi anggota menyerahkan logistik terpadu untuk warga terdampak banjir di Gampong Pante Baro. |
Bantuan logistik tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Tim PkM, Dr. Marwan, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Almuslim. Turut didampingi oleh anggota tim PkM, Dr. Sonny M. Ikhsan Mangkuwinata, SE, M.Si., Dr. Rizki Muammar, M.Ed., dan turut hadir juga Tim lapangan Heri gustami, M.kom, Arif Maula, S.Kom, Bilal Birabbah, S.Kom, dan Muhammad Fataya Bilqisthi.
Penyerahan bantuan diterima secara resmi oleh Geuchik Gampong Pante Baro, Suryadi, mewakili masyarakat setempat. Kehadiran langsung pimpinan Universitas Almuslim dalam kegiatan ini menjadi bentuk komitmen institusi pendidikan tinggi tersebut dalam merespons kebutuhan darurat masyarakat terdampak bencana.
Program pendistribusian logistik darurat ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dukungan pendanaan dari pemerintah pusat tersebut memungkinkan pelaksanaan kegiatan secara optimal, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat di lokasi terdampak.
Adapun bantuan logistik yang disalurkan meliputi berbagai kebutuhan pokok dan perlengkapan kebersihan, antara lain bubur sereal, beras, sarden, makanan instan, makanan bayi, susu bayi, ember higienis, jerigen, sabun mandi, sampo, sikat gigi, pasta gigi, tisu basah, pembalut wanita, pakaian dewasa, pakaian anak-anak, serta peralatan pendukung kebersihan dan pemulihan lingkungan seperti mesin semprot, sekrop, dan kereta sorong. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari sekaligus mendukung proses pembersihan pascabanjir.
Geuchik Gampong Pante Baro, Suryadi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Universitas Almuslim atas kepedulian dan bantuan yang diberikan kepada masyarakatnya. Ia menilai bantuan logistik tersebut sangat dibutuhkan, mengingat kondisi warga yang hingga saat ini masih berada dalam situasi darurat pascabanjir.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Almuslim dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas bantuan yang telah disalurkan. Bantuan ini sangat membantu masyarakat kami, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari di tengah keterbatasan pascabanjir,” ujar Suryadi.
Gampong Pante Baro sendiri merupakan salah satu wilayah yang terdampak cukup parah. Desa ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 904 jiwa dengan 303 kepala keluarga. Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, hampir 80 persen rumah warga mengalami kerusakan dengan berbagai kategori. Sekitar 23 persen rumah dinyatakan hilang, 42 persen rumah terendam lumpur dengan ketinggian antara satu hingga dua meter, sementara 15 persen rumah lainnya hanya terendam air.
Selain kerusakan rumah, kondisi infrastruktur desa juga mengalami dampak signifikan. Sebagian jalan desa masih tertutupi lumpur tebal, sehingga menyulitkan mobilitas warga. Sektor pertanian turut terdampak, di mana hampir 70 persen lahan persawahan tidak lagi dapat digunakan karena tertimbun lumpur. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada ketahanan pangan masyarakat dalam jangka menengah.
Fasilitas dasar masyarakat juga mengalami gangguan serius. Aliran listrik masih padam, sementara jaringan internet hanya dapat diakses di beberapa titik tertentu. Sumber air bersih pun menjadi permasalahan utama, karena sebagian besar sumur warga tidak dapat digunakan akibat air yang keruh dan tertutup lumpur. Akibat keterbatasan tersebut, warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat masih bertahan di posko pengungsian, terutama pada malam hari, meskipun sebagian kecil warga telah mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun demikian, stok makanan dilaporkan mulai menipis dan ketersediaan air bersih semakin terbatas. Selain itu, rata-rata pakaian warga tidak dapat digunakan lagi karena terendam lumpur, sehingga kebutuhan sandang menjadi salah satu prioritas mendesak.
Dari sisi kesehatan, kondisi masyarakat menunjukkan tanda-tanda penurunan. Banyak warga mulai mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh paparan air kotor dan debu, sementara anak-anak dilaporkan banyak yang mengalami demam. Masyarakat juga sangat membutuhkan bantuan tambahan berupa penerangan, selimut, serta alas tidur untuk menunjang kehidupan di pengungsian.
Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan bantuan logistik, tetapi juga sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial perguruan tinggi terhadap masyarakat sekitar. Ia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga serta menjadi langkah awal dalam proses pemulihan pascabencana.
“Universitas Almuslim akan terus berupaya hadir dan berkontribusi dalam membantu masyarakat, khususnya dalam situasi darurat seperti bencana alam. Sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam mempercepat pemulihan,” ujarnya.
Dengan adanya program PkM Tanggap Darurat Bencana ini, Universitas Almuslim menegaskan perannya tidak hanya sebagai institusi pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai mitra strategis masyarakat dalam menghadapi dan bangkit dari dampak bencana.
