Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Alasan Terjun ke Dunia Seni, H. Mukhlis : Pembangunan Bireuen Harus dari Semua Lini Termasuk Pemajuan Seni dan Budaya

Minggu, 01 Juni 2025 | 10:47 WIB Last Updated 2025-06-01T03:47:32Z

Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST (kiri) bersama Syech Mulyadi, Ketua Harian DKA Bireuen (kanan) dalam acara penutupan Rakerda DKA Bireuen Sabtu malam, (31/5/2025).



Detikacehnews.id | Bireuen - Siapa sangka, di balik sosok tegas seorang kontraktor sukses yang memimpin PT Takabeya Perkasa Group, tersembunyi kisah yang unik dan penuh makna tentang keterlibatan H. Mukhlis, ST dalam dunia seni dan olahraga. Pria kelahiran Alue Krueb ini memang tidak lahir dari panggung seni, bukan pula atlet profesional, namun dedikasinya dalam memajukan dua dunia tersebut justru kini menjadi bagian penting dalam perjalanan pembangunan Bireuen.


Dalam sambutannya pada penutupan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kesenian Aceh (DKA) Bireuen ke-XVII, Sabtu malam (31/5/2025), H. Mukhlis secara jujur mengaku, ia sama sekali tidak memiliki ketertarikan di bidang seni. Bahkan dengan bercanda ia berkata,


"Kalau disuruh nyanyi, saya harus kabur, sama sekali tidak bisa," ucap H. Mukhlis, ST disambut tawa hadirin.


Namun takdir berkata lain. Dorongan dari sahabat-sahabatnya kala itu, serta pengaruh kuat dari almarhum abang kandungnya, H. Saifannur, S.Sos mantan Bupati Bireuen mengubah arah hidupnya. Di masa awal kepemimpinan almarhum, Mukhlis yang sebelumnya enggan terlibat, akhirnya luluh. Ia melihat pentingnya membangun Bireuen secara menyeluruh, bukan hanya melalui infrastruktur fisik, tetapi juga lewat olahraga dan seni budaya.


Awalnya saya tolak. Saya bilang, saya bukan orang seni. Tapi karena terus diajak, bahkan dipaksa, saya akhirnya menerima. Saat itu abang saya baru menjabat sebagai Bupati. Jadi saya pikir, kalau ingin Bireuen maju, saya juga harus ikut bantu dari sisi lain, seperti olahraga dan seni,” ujar H. Mukhlis.


Dari keputusan itulah, Mukhlis mengambil dua tanggung jawab besar sekaligus Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bireuen dan Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Bireuen. Meski memiliki latar belakang dunia konstruksi, ia tak ragu menantang diri untuk memahami dunia yang sama sekali baru baginya.


Namun yang paling membedakan H. Mukhlis adalah komitmennya. Ia tidak menjalankan amanah ini sebagai simbolik belaka. Dalam dunia seni, ia bahkan rela mengeluarkan dana pribadi hingga ratusan juta rupiah demi mengangkat nama daerah. Salah satunya saat ia memberangkatkan rombongan pemain Rapai ke Mesir dengan anggaran Rp200 juta. Usaha itu membuahkan hasil, grup seni asal Bireuen meraih predikat pemeran terbaik di antara para seniman dunia.


Kini, dengan jabatan sebagai Bupati Bireuen, H. Mukhlis tetap melanjutkan dedikasinya untuk kesenian dan olahraga. Ia meyakini, membangun daerah tidak cukup hanya dengan jalan mulus dan bangunan megah, tetapi juga lewat jiwa yang berbudaya dan raga yang sehat.


Kalau kita ingin melihat Bireuen maju dan bermartabat, maka seni dan olahraga harus kita dukung. Karena di sanalah identitas, semangat, dan karakter masyarakat kita dibentuk.”


Kisah H. Mukhlis menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan tidak selalu harus berangkat dari keahlian teknis. Terkadang, yang terpenting adalah niat tulus untuk memberi dan keberanian untuk melangkah di luar zona nyaman demi kemajuan bersama.